Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan menggelar kegiatan `Bimbingan Teknis Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) bertempat di Aula Pertemuan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 2 hari yakni mulai 28 s/d 29 Agustus 2018 dengan melibatkan sebanyak 29 orang peserta perwakilan dari Instansi Sosial Kabupaten se Kabupaten Pacitan.
Kadis Sosial Pacitan , Sunaryo, dalam kesempatan tersebut mengharapkan agar kedepannya keberadaan aplikasi SIKS-NG ini dapat semakin memperkuat data-data terkait Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) khususnya di Pacitan, sehingga dalam pelaksanaan program-program pengentasan kemiskinan di Pacitan benar-benar tepat sasaran.
“Sebuah data harus terlegitimasi dalam arti harus sah secara hukum, karena hal itu menyangkut penggunaan anggaran, sehingga melalui aplikasi SIKS-NG ini diharapkan kedepannya dapat mengolah dan menghasilkan data yang akurat terkait jumlah PMKS khususnya di Pacitan, sehingga program-program pengentasan kemiskinan dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran,” papar Sunaryo dalam arahannya saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (28/8) pagi.
Dikatakannya, berdasarkan pengalaman selama ini masih ada laporan terkait penyaluran bantuan yang belum tepat sasaran, seperti contoh orang sudah meninggal masih masuk dalam data penerima bantuan, warga miskin belum masuk data penerima bantuan, dan justru warga yang sudah tidak layak menerima bantuan masih masuk dalam data penerima bantuan program-program pengentasan kemiskinan.
“Secara umum data PMKS di Pacitan sudah bagus, tapi kedepannya tetap harus ditingkatkan lagi dalam hal akurasinya, melalui aplikasi SIKS-NG ini kami optimis akan dapat melahirkan data-data PMKS yang lebih valid dan akurat,” tegasnya.
Sementara itu Puskesos Guyub Rukun Desa Jatimalang yang ikut bagian menjadi peserta pelatihan mengatakan, bahwa kegiatan `Bimtek SIKS-NG` tersebut menjadi angin segar bagi desanya yang memang sangat berharap data yang sudah ada bisa diupdate secara bertahap sehingga data yang ada betul-betul data yang falid.
“Sudah lama data BDT kami belum berubah, perubahan ekonomi warga, juga beberapa data penerima sudah meninggal sampai sekarang belum diupdate, harapan kami dengan digelarnya bimtek ini, memicu perhatian dari semua pihak terkait pentingnya aplikasi SIKS-NG dalam mendukung pelaksanaan program-program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan,” ucap anggota Puskesos Guyub Rukun.